02 Agustus 2015
Ingin ku teriakkan pada angkara
Nestapa bergemuruh pada batin yang kaku
Kumaki saja benua itu, dunia terlalu keras untuk
dinikmati
Kupalingkan semua laju tawa manismu yang indah
Adakah tempat batin ini
utuk tak mengunci pada satu hati
Resah pada jejak jejak yang tercipta sendiri
Kulayang seribu benci pada
diri yang memakan hati
Aku pergi untuk belajar
diam, tenang di suatu waktu
Mencari kebencian batin
akan sesuatu yang kugagahi
Gunung dan awan telah
mengunciku di pintu angin
Bergemuruh tenang dalam
badainya
Akankah ku tempuh itu
semua pada dimana waktuku belum tentu arah
Kupaling sesekali ratapan
akan tingginya puncak
Karena keindahan
sebenarnya hanya dikaki langit/ gunung
Sejenak
dunia runtuh dikeindahan kita
Jika
ternyata kita hanya berjalan bukan pada tempatnya
Semestinya
terlalu naif hati diajak pergi
Selamat kepada engkau
angkara yang ada
Semoga membangunkan lagi
jiwa jiwa yang terturuti
Akan mimpi dan imajinasi
untuk sesuatu yg pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar